Cikgu Intan Zulaikha dinobatkan penerima anugerah khas inspirasi APBN

Intan Zulaikha Jusoh, seorang guru yang peduli, telah menginspirasi muridnya untuk menyelesaikan lari 100 meter dengan menggunakan tongkat. Aksi mengharukan ini terjadi ketika dia meraih penghargaan Anugerah Khas Inspirasi dalam Anugerah Perdana Belia Negara (APBN) baru-baru ini.

Guru dari Sekolah Kebangsaan Felda Lepar Utara 1, Jerantut, Pahang ini berlari bersama Muhammad Aqil Naufal Zahiran, 11 tahun, yang memiliki keterbatasan pada kaki sebelahnya. Kejadian ini terekam melalui media sosial, menarik perhatian banyak orang.

Intan Zulaikha, yang berusia 35 tahun, menerima Anugerah Khas Inspirasi pertama kali yang diperkenalkan dalam APBN 2023 dari Menteri Belia dan Sukan, Hannah Yeoh, dalam acara penghargaan yang diadakan di lokasi tersebut. Setelah acara APBN, Intan Zulaikha berbicara dengan wartawan, mengungkapkan bahwa dia membantu Muhammad Aqil karena minat anak muridnya dalam olahraga dan cita-citanya untuk menjadi atlet.

“Awalnya, Muhammad Aqil jarang berpartisipasi dalam olahraga karena keterbatasan fisiknya, tetapi saat saya bertanya apakah dia ingin berolahraga atau tidak, dia menjawab ‘ya’. Sebagai seorang guru yang peduli dengan minat anak muridnya dalam olahraga, saya berusaha menemukan bakat khusus anak saya sehingga dapat berkembang dengan lebih baik,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa saat ini Muhammad Aqil sedang menjalani latihan olahraga dan juga bergabung dengan Persatuan Bola Sepak Orang Kudung Malaysia (MAFA) atas dorongan dari sekolah dan keluarganya.

“Saya sangat bersyukur atas penghargaan ini. Awalnya, saya tidak menyadari bahwa aksi berlari kami terekam dan baru mengetahuinya setelah dua hari kemudian. Semuanya terjadi secara spontan,” tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Aqil berharap suatu hari nanti dapat menjadi atlet nasional dalam olahraga sepak bola.

“Saya ingin mewakili negara,” ujarnya, dengan bangga atas penghargaan yang diterima oleh gurunya.

Muhammad Aqil adalah murid Program Pendidikan Inklusif Penuh di sebuah sekolah dasar di Pahang dan kehilangan kaki kirinya akibat infeksi pada tahun 2015.

APBN merupakan platform penghargaan tertinggi yang mengakui kontribusi dan prestasi para generasi muda, yang dimulai sejak tahun 1988. APBN tahun ini mengadakan empat kategori penghargaan utama, dua kategori penghargaan khusus, dan lima kategori ikon belia.

Di antara penerima penghargaan APBN tahun ini adalah Persatuan Belia Felda Kerteh 03 yang dinobatkan sebagai juara dalam kategori utama organisasi pemuda, sementara Pendiri dan Presiden Majlis Belia Orang Kurang Upaya, Mohd Faiz Shuhaimi, diakui sebagai ikon belia OKU.

Selain itu, pemain skuasy nasional S. Sivasangari, yang berhasil meraih medali emas dalam ajang Sukan Asia Hangzhou 2022, juga menjadi salah satu penerima penghargaan khusus APBN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *